“…PRENJAK / CINENEN JAWA…” Burung Yang MENJAHIT Sarangnya


Jika sedang berjalan di taman kota atau melewati rumpun bambu dan mendengar suara “prenjak..prenjak” yang cepat dan berulang segeralah pasang mata dan telinga anda ke sumber suara. Anda akan melihat seekor burung kecil berwarna abu-abu dengan kepala merah karat dan bulu lainnya abu-abu kehijauan, memiliki ekor yang selalu berjungkat-jungkit saat ia berpindah dari ranting-ke ranting dengan kaki merah jambunya yang kurus ramping.
Itulah BURUNG CINENEN JAWA (Orthotomus sepium), yang dikenal juga sebagai KECICI (sumatera) dan PRENJAK (Jawa), burung pengicau dari suku Sylviidae. Bila warna merah karatnya dominan menyaput bagian muka, maka itu adalah Cinenen Jantan, sedang yang Betina hanya di mahkota kepalanya saja yang merah, bagian dagu hingga tenggorokan berwarna putih. Sulit dibedakan dari Cinenen Pisang kecuali anda mendengar suaranya, Cinenen pisang bersuara “cwi..cwi” seperti ayam. Ada pula Cinenen Kelabu yang bersuara sama, namun warna bulunya lebih pudar dan kelabu.

Penamaan Inggrisnya adalah Olive-Backed Tailorbird, memang keluarga cinenen ini mendapatkan gelar Burung Penjahit karena perilaku membuat sarangnya yang unik. Tidak seperti umumnya burung yang menempatkan sarangnya diantara ranting-ranting dan dahan pepohonan,

Pembuatan sarang Cinenen Jawa dilakukan dengan menjahit selembar daun hijau yang cukup lebar.Pertama-tama, daun tersebut dilengkungkan dengan cara melilitkan jaring laba-laba yang halus di sekitarnya. Kemudian pinggiran daun disatukan dengan membuat lubang kecil pada batas daun dengan paruh mereka yang runcing. Melalui lubang inilah mereka melewatkan semacam serat (menjahitkan) dari kapas, kapuk, serat kayu, atau jaring laba-laba. Kemudian bagian yang mencorong digunakan untuk bersarang.
Perilaku menjahit sarang yang unik ini juga menjadi teknik kamuflase burung Cinenen Jawa dari pemangsa, Diantara dedaunan segar yang hijau siapa pula yang akan menyangka terdapat telur-telur berwarna putih kehijauan yang hendak ditetaskan.

"..Telur-telur yang terlindung dalam kamuflase daun.."

Burung Cinenen Jawa merupakan endemik pulau Jawa dan Bali. Suka berada di tempat terbuka, di pekarangan, hutan sekunder, kebun, rumpun bambu, atau di semak belukar. Sepanjang hari mencari makanannya yang berupa ulat, serangga kecil, dan laba-laba. Dengan sebaran yang terbatas ini, perusakan habitat menjadi gangguan utama bagi burung Cinenen Jawa. Apalagi mereka peka terhadap gangguan, dapat meninggalkan sarang aktifnya bila sudah terganggu, misalnya sering dilalui atau telah disentuh oleh manusia. Meskipun tidak berstatus hewan dilindungi, manusia tetap berkewajiban menjaga kelestariannya.

Oleh : DP. Ganatri

6 Tanggapan

  1. bagus … aku suka itu

  2. aku ingin tahu cara bikin brading burung itu…!

  3. boleh dishare kah ^^

Tinggalkan komentar